Permasalahan ekonomi global telah menjadikan hampir
seluruh negara di dunia termorat-marit atas kejadian ini. Indonesia sejauh ini
telah membuktikan sebagai salah satu negara yang mempunyai daya tahan tinggi
dalam menghadapi krisis ekonomi global. Saat negara lain mengalami resesi pada
2009, Indonesia bersama dengan China dan India justru masih mengalami
pertumbuhan sebesar 4,6% dan bahkan terakselerasi pada 2010 dengan tingkat
pertumbuhan sebesar 6,1% per tahun.
Pembangunan ekonomi akan berjalan dengan baik dan
dapat dijadikan sebagai momentum pembangunan bangsa, maka kita harus
menyediakan 4 juta wirausaha besar dan sedang serta harus mencetak 40 juta
wirausahaan kecil. Ini merupakan suatu peluang besar yang menantang untuk
berkreasi mengadu keterampilan membina wirausahaan dalam rangka turut
berpartisipasi membangun negara dan bangsa Indonesia.
Dahulu kewirausahaan merupakan sebuah bakat bawaan
sejak lahir dan diasah melalui pengalaman langsung di lapangan, maka sekarang
paradigma tersebut telah bergeser. Kewirausahaan telah menjadi suatu disiplin
ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan (ability) dan perilaku
seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan
berbagai resiko yang mungkin dihadapinya.
Pengembangan usaha (enterpreneurship) merupakan
salah satu momentum pembangunan ekonomi bangsa. Konsep pembangunan ekonomi
kreatif merupakan pembangunan yang berlandaskan pada kreatifitas. Untuk dapat
mengembangkan kreatifitas harus ditumbuhkan integritas pada setiap individu
didalam masyarakat. Kreatifitas merupakan imajinasi, inspirasi atau kemampuan
untuk membuat sesuatu yang berasal dari ide kreatif. Untuk mewujudkan ide
menjadi sebuah karya dibutuhkan integritas yang tinggi atas ide tersebut.
Didalam ekonomi kreatif, kreatifitas dipandang sebagai aset utama. Oleh karena
itu, kreatifitas yang berasal dari ide harus ditingkatkan dan dikembangkan.
Pembangungan ekonomi kreatif berbasis budaya, salah
satunya adalah dengan membangun culture-preneurship. Tentunya merupakan
pertanyaan penting antara hubungan keduanya, bagaimana budaya dapat berkembang
sejalan dengan penerapan ekonomi kreatif. Semakin pentingya peran ekonomi
kreatif dalam perekonomian nasional serta karakteristik Indonesia yang terkenal
dengan keragaman sosio-budaya yang tersebar di seluruh pelosok nusantara
tentunya dapat menjadi sumber inspirasi yang tidak pernah kering dalam
melakukan pengembangan industri kreatif. Keragaman yang dicirikan pula oleh
kearifan lokal masyarakat setempat dalam menjaga kelestarian budaya telah
berlangsung antar generasi.
Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya
alam dan budaya, namun selama ini pengelolaan atas sumber daya tersebut belum
mampu mensejahterakan seluruh masyarakat. Selama ini pengelolaan sumber daya
untuk mensejahterakan masyarakat belum maksimal. Pengelolaan dalam pembangunan
ekonomi tidak hanya mengacu pada pemerintah, namun juga membutuhkan peran serta
para cendikiawan, pelaku bisnis dan masyarakat umum. Selama ini, kelemahan
mendasar dalam pembangunan ekonomi adalah integritas dan kreatifitas.
Warisan budaya yang kita miliki didalamnya pun
memiliki banyak nilai kreatifitas yang menekankan pada aspek art, beauty,
social, empathy, ceremony, dll. Keragaman budaya tersebut
menandakan tingginya kreatifitas yang telah tertanam dalam masyarakat Indonesia
yang mencirikan keahlian spesifik dan talenta yang dimiliki. Keragaman budaya
tersebut didukung pula oleh keragaman etnis dalam masyarakat Indonesia.
Indonesia pun memiliki beragam bahasa yang dipersatukan oleh bahasa Indonesia.
Keragaman tersebut dapat hidup berdampingan karena tingginya toleransi yang
dimiliki. Secara keseluruhan menunjukkan bahwa Indonesia memiliki faktor
pendukung yang powerfull dalam melakukan pengembangan ekonomi kreatif.
Budaya atau kebudayaan, umumnya diasosiasikan dengan
keseniaan seperti seni musik, seni tari, seni lukis, dll, atau sering diasosiakan
pula dengan kebiasaan yang berlaku di suatu masyarakat. Namun, asosiasi
tersebut merupakan unsur pembentuk kebudayaan yang justru mempersempit makna
kebudayaan itu sendiri. Definisi kebudayaan memiliki makna yang lebih luas.
Kebudayaan yaitu suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Clifford
Geertz menekankan kebudayaan sebagai sekumpulan ide dan proses kreatif dari
akal budi yang diwariskan kemudian mewarnai kehidupan sebuah kemasyarakatan.
Walaupun definisinya berbeda-beda namun terdapat kesamaan yaitu ciptaan manusia
sesuai dengan peradabannya. Dimana, Peradaban menciptakan kebudayaan, kemudian
kebudayaan menciptakan perangai manusia. Begitupula sebaliknya, manusia menciptakan
kebudayaan dan kebudayaan pada akhirnya membentuk peradaban itu sendiri.
Budaya terbentuk dari berbagai unsur yang rumit
didalamnya, termasuk sistem agama, politik, adat-istiadat, bahasa,
perkakas/teknologi, pakaian, bangunan serta karya seni. Bahasa dan Budaya
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari setiap diri manusia sehingga
sering dianggap sebagai warisan genetis. Budaya merupakan pola hidup
menyeluruh, bersifat kompleks, abstrak serta luas yang terpolarisasi
dalam suatu citra yang khas. Citra yang memaksa itu mengambil bentuk yang
berbeda dalam berbagai budaya seperti individualisme di Amerika, keselarasan
individu dengan alam di Jepang dan kepatuhan kolektif di Cina. Citra budaya
yang bersifat memaksa membekali orang didalamnya dengan pedoman mengenai
perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat
digunakan oleh orang-orang untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian
dengan hidup mereka.
Berbagai usaha pemanfaatan warisan budaya tradisional,
selain dapat melestarikannya juga menjadi kebanggaan terhadap identitas Bangsa.
Disamping itu, diperlukan pula pemanfaatan teknologi informasi yang tepat guna
sebagai faktor pendukung yang tak kalah penting. Perkembangan teknologi
informasi yang cepat belakangan ini merupakan peluang dalam melakukan sintesis
terhadap kebudayaan. Sehingga perkembangan ekonomi kreatif akan menjadi
kekuatan yang mengakar karena didukung kebudayaan dan perkembangan teknologi
informasi.
Pelestarian kebudayan dengan kearifan lokal (local
genius) merupakan salah satu komoditi utama pembangkit pariwisata lokal.
Pariwisata ini merupakan salah satu manufacturing pembangunan ekonomi penghasil
devisa di Indonesia. Sehingga dengan demikian, pelestarian budaya tetap terjaga
dan akan dibarengi pula oleh peningkatan ekonomi bangsa.
Aset culture-preneurship ini dapat dikembangkan dengan
mengambil berbagai budaya yang ada di Bangsa ini sebagai suatu bidang usaha.
Salah satu kontribusi nyata dari generasi muda bangsa adalah dengan
mengembangkan bisnis berbasis budaya. Hal ini merupakan kontribusi yang sejalan
dengan pembangunan ekonomi atas peran generasi muda bangsa dalam melestarikan
budaya bangsa dan turut serta dalam pembangunan ekonomi.
Pembanguan ekonomi kreatif membutuhkan peran besar
pemuda. Sebagai jiwa yang mempunyai daya ekplorasi tinggi pemuda adalah sumber
daya insani yang dapat dibentuk menjadi insan-insan kreatif dan mempunyai
integritas tinggi dalam mewujudkan sebuah ide. Dengan mendorong tingkat
kreatifitas pemuda berarti mengarahkan pemuda untuk lebih produktif. Potensi
sumber daya insani Indonesia tergambar pada angak jumlah angkatan kerja yang
pada bulan Februari 2009 mencapai 113,17 juta jiwa. Pembentukan insan-insan
muda menjadi insan kreatif akan meningkatkan produktifitas pemuda sehingga
dapat mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia yang sekarang ini mencapai
9.342 juta jiwa. Dengan pembangunan yang berlandaskan kreatifitas masyarakat
dan pemuda sebagai aktor utama, sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan secara
efisien. Pemanfaatan kreatifitas pemuda akan mendorong pembentukan lapangan
kerja baru yang pada akhirnya akan mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia.
Pemuda harus disiapkan sejak dini untuk berpartisipasi
dalam pembangunan. Pembentukan kreatifitas pemuda dapat dimulai dari lingkungan
pendidikan seperti kampus. Melalui arahan akademisi sejak dini pemuda
diperkenalkan pada dunia usaha atau profesional dan diajak untuk belajar
memahami lingkungan dan budaya bangsa. Dengan demikian pemuda dapat terpacu
untuk berkarya dan dapat meningkatkan rasa nasionalisme pemuda. Dimana pada
akhirnya pemuda dapat memberikan sumbangan nyata bagi kemajuan bangsa dan
negara.
Sumber: http://www.peradah.org/2013/10/22/tantangan-dan-harapan-pengembangan-ekonomi-indonesia-berbasis-budaya/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar