Konsep risiko
Setiap aktivitas bisnis yang dilakukan
selalu akan bertemu dengan ketidakpastian. Ketidakpastian dalam bisnis akan
menimbulkan resiko dalam bisnis. Resiko akan memberikan ancaman (biaya,
kerugian, dll) bagi perusahaan Setiap resiko yang terjadi di dalam
aktivitas bisnis harus senantiasa diminimalisasi
Pengertian Risiko
Risiko adalah peluang terjadinya hasil
yang tidak diinginkan. Risiko adalah ketidakpastianm atas terjadinya suatu
peristiwa. Risiko adalah penyimpangan hasil aktual dari hasil yang di
harapkan. Risiko adalah probabilitas sesuatu hasil yang berbeda
Ketidakpastian
Risiko berhubungan
dengan ketidakpastian ini terjadi oleh karena kurang atau tidak
tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi.Sesuatu yang tidak
pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau
merugikan.menurut Wideman, ketidak pastian yang menimbulkan kemungkinan
menguntungkan dikenal dengan istilah peluang (Opportunity), sedangkan ketidak
pastian yang menimbulkan akibat yang merugikan dikenal dengan istilah risiko
(Risk).
Macam-macam Risiko,
Menurut sifatnya risiko dapat
dibedakan :
1. Risiko
yang tidak disengaja (Risiko Murni) adalah risiko yang apabila
terjadi akan menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa di sengaja, misalnya
terjadi kebakaran, bencana alam, pencurian,pengelapan dan pengacauan.
2. Risiko
yang disengaja (Risiko Spekulatif) adalahrisiko yang sengaja ditimbulkan,
agar terjadinya ketidakpastian memberi keuntungan, seperti hutang-piutang,
perjudian, perdagangan berjangka.
3. Risiko
fundamental adalah risiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepada
seseorang dan yang menderita tidak hanya satu atau beberapa orang saja, seperti
banjir angin topan dan sebagainya
4. Risiko
khusus adalah risiko yang bersumber pada pristiwa yang mandiri dan umumnya
mudah diketahui penyebabnya, seperti kapal kandas, pesawat jatuh dan tabrakan
mobil
5. Risiko
dinamis adalah risiko yang timbul karena perkembangan dan
kemajuan masyarakat di bidang ekonomi, tehnologi, seperti risiko ke
usangan, risiko diluar angkasa. Kebalikan risiko statis,
seperti hari tua, kematian
2. Upaya Penanggulangan Risiko
2. Upaya Penanggulangan Risiko
1. Mengadakan
pencegahan dan penanggulangan terhadap kemungkinan terjadinya peristiwa yang
menimbulkan kerugian
2. Melakukan
retensi artinya mentolerir terjadinya kerugian , dengan membiarkanterjadinya
kerugian dan untuk mencegah terganggunya operasi dengan menyediakan dana untuk
penanggulangannya.
3. Melakukan
pengendalian terhadap risiko, seperti melakukan perdagangan berjangka
4. Mengalihkan/memindahkan
risiko kepada pihak lain, yaitu dengan cara mengadakan kontrak pertangguhan
(asuransi) dengan perusahaan asuransi terhadap risiko tertentu.
3. Manfaat Manajemen Risiko
Apa
saja manfaat manajemen resiko yang dapat kita ambil?
Kemampuan dalam Mengidentifikasi Resiko
Ketika
kita hendak memutuskan sebuah keputusan penting baik yang berhubungan dengan
keuangan ataupun tidak, kita sebaiknya berpikir mengenai resiko yang mungkin
muncul sebagai dampak dari keputusan tersebut. Pada dasarnya, ketika kita
melakukan hal ini, kita telah menerapkan pengetahuan mengenai manajemen resiko
itu sendiri. Dengan mengidentifikasi resiko yang mungkin muncul, minimal kita
akan lebih siap dalam menghadapi resiko tersebut. Misalnya, ketika kita ingin
membeli sebuah mobil bekas, kita sebaiknya mampu mengidentifikasi bagian mana
yang beresiko mengalami kerusakan sehingga kita harus bersiap untuk memperbaiki
kerusakan tersebut.
Kemampuan dalam Mengukur Resiko
Salah
satu manfaat manajemen resiko selain kemampuan dalam mengidentifikasi resiko
adalah mengukur resiko yang mungkin kita hadapi. Maksud dari pengukuran ini
adalah seberapa besar kerugian ataupun kerusakan yang kita dapatkan sebagai
konsekuensi dari keputusan yang telah kita ambil. Contohnya, ketika kita hendak
membeli sebuah mobil bekas, kita dapat mengukur perkiraan biaya perbaikan
berdasarkan kondisi riil dari mobil tersebut sebagai resiko dari pembelian.
Atau, kita dapat mengukur berapa kerugian yang harus kita tanggung jika kita
memutuskan untuk menjualnya kembali setelah proses perbaikan tersebut
berdasarkan harga di pasaran.
Kemampuan Mengontrol Resiko
Dengan
kemampuan dalam manajemen resiko yang baik, kita dapat mengontrol resiko
tersebut agar tidak membawa dampak yang lebih buruk. Kontrol ini tentu tidak
dapat dilepaskan dari dua hal yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu
identifikasi dan pengukuran. Merujuk pada contoh yang sama, kita bermaksud
menjual mobil yang telah kita beli. Setelah diukur, potensi kerugian dapat
ditekan jika kita melakukan perbaikan atas kerusakan yang terjadi. Jika demikian,
kita dapat mengontrol resiko tersebut dengan melakukan perbaikan terlebih
dahulu sebelum menjual mobil tersebut.
4. Manfaat Asuransi dalam Kegiatan Ekonomi dan
Sosial
1. Memberi Rasa Aman
Dalam aspek psikologis mungkin
diwujudkan dalam sikap atau mungkin pula menimbulkan sikap baru, karena mereka
menghendaki adanya alat pemuas terhadap keinginannya (akan rasa aman). Bila
keinginan tersebut tidak terpuaskan maka hal tersebut akan menimbulkan
ketegangan, yang dapat menimbulkan reaksi-reaksi yang tidak sehat. Artinya bila
rasa aman tidak terpenuhi reaksinya mungkin akan berbentuk rasa kekhawatiran,
ketakutan terhadap ketidak-pastian. Dimana cara pemenuhan terhadap
kebutuhan/keinginan rasa aman salah satunya adalah melalui asuransi.
Dengan adanya asuransi tersebut maka sebagian besar dari ketidak pastian,
yang berpusat pada keinginan untuk memperoleh rasa aman terhadap bahaya
tertentu akan dapat dieliminir, sehingga dapat menimbulkan suasana jiwa yang
tenang serta rasa hati yang damai.
2. Melindungi Keluarga Dari Perpecahan
Perusahaan asuransi jiwa akan
memberikan santunan bila tertanggung meninggal dunia pada saat kontrak. Suatu
yang benar-benar tepat, sebab dating pada saat sangat dibutuhkan, yaitu
kebutuhan dana untuk melanjutkan kehidupan keluarga, pada sumber utama
penghasilan terputus/hilang. Uang santunan yang diterima akan merupakan salah
satu alat untuk mempertahankan kerukunan dan keutuhan keluarga. Sebab bila
seseorang kepala keluarga meninggal dunia dan ia tidak mengasuransikan dirinya,
maka keluarga yang ditinggalkan akan mengalami kesulitan keuangan,yang akan
mendapatka akibat-akibat lain yang lebih jauh. Misalnya ibunya harus terpaksa
bekerja diluar rumah atau bekerja keras, sehingga mengurangi kesempatannya
untuk mengawasi anak-anaknya yang masih dibawah umur harus bekerja, menyebabkan
terjadinya “ mental break down “ dan sebagainya. Dengan
demikian bila ada dari santunan dari perusahaan asuransi akibat-akibat tersebut
dapat diminimalisir.
3. Menghilangkan Ketergantungan
Sering kita jumpai bahwa perkembangan yang tidak menguntungkan yang dialami seseorang adalah disebabkan oleh factor-faktor ekonomi/keuangan yang dialami oleh oranglain, kepada siapa orang yang bersangkutan tergantung. Misalnya: kesempatan bagi anak-anak untuk memperoleh kesuksesan dimasa datang akan sangat dikuarangi karena tidak tersediany sumber-sumber dana yang memadai akibat ketidak mampuan orang tuanya, karena sudah tdak mampu bekerja,menganggur dan sebagainya. Orang-orang tua yang kapasitas kerjanya sudah menurun akan dapat mengakibatkan: menurunya tingkat penghasilannya, yang selanjutnya dapat mengakibatkan menurunya standart kehidupanny, demolirasi,anak-anaknya tidak dapat melanjutkan sekolah.kehidupannya menyandarkan diri pada ‘belas kasihan’ orang lain dan sebagainya. Ketergantunga yang demikian itu akan dapat dikurangi apabila sebelumnya (pada saat kondisi orangtua masih sehat dan kuat) telah diatur suatu program asuransi untuk mengantisipasi ketergantungan tersebut. Misalnya melalui program asuransi beasiswa untuk menghindari ketergantungab anak bidang biaya untuk pendidikannya. Dimana bila ketidak mampuan itu tiba atau orang tua meninggal dunia sianak-anak akan mendapatkan biaya kelanjutan pendidikannya dan perusahaan asuransi.
4. Menjamin Kehidupan Wanita
Karir
Dewasa ini banyak wanita yang sengaja tidak memasuki janjang kehidupan brumah
tangga, karena ingin mengejar karier dan tidak mau menggantungkan dirinya
kepada orang lain, terutama yang menyangkut kebutuhan ekonominya. Pada suatu
ketika mereka itu akan menghadapi masalah yang berkaitan dengan pendanaan untuk
penyediaan sarana pemenuhan kebutuhanannya,terutama yang berkaitan dengan
penuruna proukvitas kerjanya, baik yang berkaitan dengan usiannya maupun
kesehatannya. Padahal meraka ini umumnya juga tidak mau menerima bantuan
baik dari keluarganya maupun dari lembaga-lembaga social pada saat menghadapi
masalah tersebut. Masalah-masalah tersebut diatas, terutama yang berkaitan
dengan kemampuan untuk dapat tetap berdiri sendiri dimasa depan akan dapat
dipecahkan melalui program asuransi yang tepat dengan demikian para wanita
karier dapat meniti kariernya dengan baik, tanpa rasa kuatir terhadap masa
depannya.
Perusahaan-perusahaan asuransi jiwa
telah jauh-jauh memberikan perhatian khusus dalam masalah penyediaan dana bagi
kelanjutan pendidikan anak-anak setelah orang tua atau yang bertanggung jawab
membiayainya meninggal dunia atau menurunnya kemampuannya. Penghasilan sendiri,
sehingga akan mengalami kesulitan untuk melanjutkan pendidikannya. Untuk
mengantisipasi kenyataan tersebut perusahaan-perusahaan asuransi jiwa umumnya
telah menyediakan berbagai bentuk asuransi, yang memungkinkan anak-anak tetap
dapat melanjutkan pendidikannya, meskipun orang tua/ walinya meninggal dunia
atau menurun kemampuannya. Aspek lain dalam kaitannya dengan maslah kelanjutan
pendidikan, misalnya seorang mahasiswa yang jauh dari orang tuanya, bila dia
pada suatu ketika mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan dana yang madadak (
misalnya biaya untuk menyusun skripsi , maka bila dia mempunyai polis asuransi
kebutuhan tersebut maka akan dapat dipenuhi dengan mudah, dengan mengadakan
polis asuransinya kepada perusahaan asuransi yang bersangkutan dan hal ini
dapat dilakukan dengan mudah.
Seperti yang kita ketahui bahwa
sebagian besar dari lembaga-lembaga social yang memberikan jasa-jasa social
yang sangat penting bagi masyarakat ( panti-panti asuhan, panti pendidikan
penderita cacad dan sebagainya ), menggantungkan sebagian besar kebutuhan dana
operasionalnya dari sumbangan atau hadiah dari berbagai pihak ( para “Donatur
“), yang umumnya terdiri dari para pengusaha. Dalam kondisi perekonomian yang
penuh dengan ketidak- pastian, mungkin akan mengakibatkan timbulnya
keragu-raguan bagi para donatur untuk tetap memberikan sumbangan, karena
ketakutan akan kehilangan harta kekayaan atau tidak terjaminnya hari tuanya.
Tetapi bila para donatur tersebut telah mengasuransikan dirinya terhadap
risiko-risiko yang dimaksud, maka keragu-raguan dan ketakutan menjadi tidak ada
lagi, sehingga yang bersangkutan tetap dapat menjadi donatur yang setia,
sehingga akibatnya lembaga-lembaga social tetap dapat melaksanakan aktivitasnya
dengan sebaik-baiknya.
7. Memberikan Manfaat Terhadap Pemupukan Kekayaan
Setiap orang umumnya mempunyai pandangan dan rencana untuk dapat memenuhi kebutuhan masa depannya sendiri maupun untuk orang-orang yang tergantung kepadanya. Sehubung dengan hal tersebut, seseorang dengan tingkat penghasilannya yang diperoleh saat ini akan dapat menghitung atau menentukan jumlah kekayaan yang diinginkan, yang dapat diakumulasikan selama jangka waktu tertentu. Untuk mereralisir keinginan tersebut, salah satu cara yang dapat ditempuh dengan menutup atau membeli polis asuransi untuk sejumlah kekayaan ( dana ) yang diinginkan. Dengan demikian kekayaan yang diinginkan tersebut pasti dapat tersedia pada saat diperlukan, sesuai dengan yang telah direncanakan.
8. Stimulasi Menabung
Secara sempit memang dapat dikatakan bahwa asuransi adalah berhubungan masalah ganti rugi, tetapi mengingat dala asuransi jiwa telah ditambahkan klausul dimana unsur penabungan lebih ditonjolkan, maka unsure ini tidak dapat diabaikan begitu saja dalam membahas peranan asuransi. Masalah ada sejumlah perusahaanasuransi jiwa yang memberikan tekanan khusus pada unsur tabungan tersebut. Disamping itu juga mulai diintrodusir penggabungan / pengombinasian program asuransi tabungan. Kelebihan asuransi jiwa yang disertai dengan elemen tabungan dengan tabungan biasa adalah : karena premi asuransi (termasuk unsur tabungannya ) mempunyai jatuh tempo secara teratur (pasti) dan telah disistimatisir, dimana pemegang polis harus menabung/membayar premi secara teratur, sehingga kewajiban menabung dapat dipandang sebagai hutang.
9. Menyediakan Dana Yang Dibutuhkan Untuk Investasi
Meskipun sebetulnya bukan merupakan fungsi utama dari asuransi, tetapi kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan asuransi telah berkembang sedemikian rupa, sehingga memegang peranan yang cukup penting dalam menyediakan dana yang dibutuhkan dalam berbagi macam kegiatan maupun pembangunan ekonomi.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar