Minggu, 08 Juni 2014

Peran Vital Komunikasi dalam Sebuah Usaha



Mudah bagi pemimpin untuk meyakini bahwa mereka sudah dengan baik mengkomunikasikan sesuatu, biasanya dengan cara menyampaikan pidato, sebuah memo, serangkaian email atau rencana kegiatan yang didiskusikan dengan manajemen senior yang kini harus mengalir ke bawah ke semua level dalam perusahaan.

Komunikasi jenis ini hampir selalu tidak cukup untuk menanamkan sebuah gagasan dalam kesadaran sebuah perusahaan. Untuk meraih ini diperlukan komunikasi yang konsisten dan konstan.

Carly Fiorina, mantan CEO dan pimpinan Hewlett Packard, yang melihat merger Hewlett Packard dengan perusahaan manufaktur komputer Compaq menggarisbawahi bahwa perubahan membutuhkan komunikasi yang lebih intens daripada yang sebelumnya dibayangkan.

“Perubahan, terutama perubahan sistem kerangka perusahaan secara menyeluruh membutuhkan komunikasi yang tulus, jelas, terus menerus, konsisten dan bisa dilakukan di mana saja. Karena orang mendengar pesan-pesan yang saling berkompetisi atau menolak pesan itu, atau tidak mendengarnya sama sekali, aturan praktis yang saya anut ialah bahwa perubahan nyata umumnya membutuhkan 10 kali dari jumlah komunikasi yang awalnya direncanakan. Maka dari itu saya menggunakan setiap forum, setiap pidato, setiap tempat acara untuk mengkomunikasikan ide dengan para karyawan HP. Tidak peduli siapa yang saya ajak bicara, tidak peduli di mana saya berpijak di dunia ini, saya selalu berbicara dengan para karyawan HP.”

Profesor Harvard Business School dan penulis mengenai topik kepemimpinan, John Kotter, mengemukakan pendapatnya bahwa komunikasi harus mencakup semua bagian perusahaan.

“Atasan, teman sejawat, staf dalam bagian lain perusahaan, para pemasok, pegawai pemerintahan, atau bahkan pelanggan. Siapa pun yang dibutuhkan dalam membantu implementasi visi dan strategi atau siapa pun dalam jabatan yang bisa menghalangi implementasi adalah orang-orang yang perlu diajak berkomunikasi.”
Martha Lane Fox, salah seorang pendiri LastMinute.com menyatakan bahwa unsur penting kepemimpinan ialah “kinerja” – tampil di depan orang, berbicara di depan mereka sebanyak yang Anda bisa dan melibatkan mereka dengan proyek keseluruhan.
“Kepemimpinan dan entrepreneurship hebat sangat erat hubungannya dengan pelaksanaan. Saya selalu percaya bahwa Anda harus mengumpulkan sebanyak mungkin orang, sesering mungkin dan memberitahu mereka sebanyak mungkin. Sebeum kami mengubah diri dari perusahaan swasta menjadi perusahaan publik, saya biasanya berdiri di atas meja untuk berbicara pada seluruh tim. Kami makan kue dan saya jelaskan apa yang terjadi selama minggu itu. Kegiatan tersebut mengirimkan pesan melalui perusahaan dan mebuat orang merasa sangat positif.”

Para pemimpin tidak pernah bisa berasumsi bahwa sebuah komunikasi yang penting telah mencapai setiap bagian perusahaan yang memiliki relevansi. Komunikasi prinsip-prinsip, ide dan arahan yang sangat penting harus diulangi secara terus menerus. Dalam setiap interaksi denga kolega, pemimpin harus menyampaikan pesan-pesan kunci ke pihak-pihak yang berkepentingan secara langsung. Wawancara dengan media, atau presentasi di depan organisasi selain perusahaan juga menjadi cara berkomunikasi dengan para kolega. Orang-orang yang harus mengetahui perubahan signifikan tak hanya mencakup para kolega, tetapi juga audiens yang lebih luas yaitu pemangku kepentingan dan sosok berpengaruh yang potensial. Beritahukan pada tim Anda sebanyak yang Anda bisa, sesering yang Anda bisa. Dengan begitu, mereka akan selalu merasa terlibat, termotivasi dan terinspirasi. (*/Akhlis)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar